Langsung ke konten utama

Asbabun Nuzul Bangsa Jin

 Assalamu'alaikum wr. wb.

Bissmillahirahmanirrahim..

      Maha Suci Allah dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya, Segala puji hanya bagi Allah Tuhan alam semesta, Sang Maha Pencipta dan Maha Berkehendak atas segala sesuatunya. Allah adalah pencipta segala mahluk termasuk Malaikat yang selalu senantiasa berzikir kepada Allah, Malaikat dikategorikan beberapa kelompok sesuai tugasnya masing-masing dahulu kala Iblispun dari bangsa malaikat seperti didalam suatu riwayat Ibnu Abbas mengatakan, “Iblis termasuk kelompok malaikat yang disebut al-hin, dan ditugaskan untuk menjaga surga". Iblis kala itu adalah salah satu makhluk yang paling dihormati, paling rajin beribadah, dan paling banyak ilmunya. Ia berparas rupawan dan memiliki empat sayap, namun akhirnya ia menjadi buruk rupa setelah Allah mengusirnya dari surga. “Iblis itu bernama Azazil” Dalam riwayat lain, Ibnu Abbas menyatakan bahwa iblis itu bernama Al-Harits. Sedangkan An-Nuqasy mengatakan, “Iblis memiliki nama alias, yaitu Abu Kurdus”

Dahulu Azazil adalah yang termasuk golongan paling rajin berzikir kepada Allah, mengalahkan Malaikat yang lain, lalu kala Allah berfirman QS Al Baqarah: 30 : 

َإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَـٰٓئِكَةِ إِنِّى جَاعِلٌۭ فِى ٱلْأَرْضِ خَلِيفَةًۭ ۖ قَالُوٓا۟ أَتَجْعَلُ فِيهَا مَن يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ ٱلدِّمَآءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ ۖ قَالَ إِنِّىٓ أَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُونَ ٣٠

"Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." golongan malaikat berkata, "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah? padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan menyucikan Engkau! Tuhan berfirman, Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kalian ketahui!," 

Telah kita ketahui, bahwa manusia pertama tercipta dari seripati tanah. Sebagaimana dalam surah As Sajadah ayat 6-9 : 

ذٰلِكَ عٰلِمُ الۡغَيۡبِ وَالشَّهَادَةِ الۡعَزِيۡزُ الرَّحِيۡمُۙ‏ ٦  الَّذِىۡۤ اَحۡسَنَ كُلَّ شَىۡءٍ خَلَقَهٗ​وَبَدَاَ خَلۡقَ الۡاِنۡسَانِ مِنۡ طِيۡنٍ​ۚ‏ ٧  ثُمَّ جَعَلَ

نَسۡلَهٗ مِنۡ سُلٰلَةٍ مِّنۡ مَّآءٍ مَّهِيۡنٍ​ۚ‏ ٨   ثُمَّ سَوّٰٮهُ وَنَفَخَ فِيۡهِ مِنۡ رُّوۡحِهٖ​وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمۡعَ وَالۡاَبۡصَارَ وَالۡاَفۡـــِٕدَةَ ​ ؕ قَلِيۡلًا

مَّا تَشۡكُرُوۡنَ‏ ٩ 

"Yang demikian itu ialah Tuhan Yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang. Yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan Yang memulai penciptaan manusia dari tanah. Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari saripati air yang hina. Kemudian menyempurnakan dan meniupkan ke dalam roh-Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, tetapi kamu sedikit sekali beryukur."

Kemudian setelah proses penciptaan Manusia, diperintahkanlah para malaikat untuk bersujud kepada Adam termasuk iblis, tapi iblis menolak dan menyombongkan diri, didalam surat Al-Araf 11-12 yang berbunyi :

ٱسْجُدُوا۟ لِـَٔادَمَ فَسَجَدُوٓا۟ إِلَّآ إِبْلِيسَ لَمْ يَكُن مِّنَ ٱلسَّـٰجِدِينَ ١١  قَالَ مَا مَنَعَكَ أَلَّا تَسْجُدَ إِذْ أَمَرْتُكَ ۖ قَالَ أَنَا۠ خَيْرٌۭ مِّنْهُ خَلَقْتَنِى مِن نَّارٍۢ وَخَلَقْتَهُۥ مِن طِينٍۢ ١٢

“Dan sungguh, Kami telah menciptakan kamu, kemudian membentuk (tubuh)mu, kemudian Kami berfirman kepada para malaikat, "Bersujudlah kamu kepada Adam," maka mereka pun sujud kecuali Iblis. la (Iblis) tidak termasuk mereka yang bersujud. (Allah) berfirman, "Apakah yang menghalangimu (sehingga) kamu tidak bersujud (kepada Adam) ketika Aku menyuruhmu?" (Iblis) menjawab, "Aku lebih baik daripada dia. Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah."

Kemudian Allah pun murka dengan iblis dan menghukumi ia menjadi penghuni kerak Neraka, lalu iblis dengan dendamnya meminta kepada Allah didalam surat Al-Isra’ 62 : 

وَإِذْ قُلْنَا لَكَ إِنَّ رَبَّكَ أَحَاطَ بِٱلنَّاسِ ۚ وَمَا جَعَلْنَا ٱلرُّءْيَا ٱلَّتِىٓ أَرَيْنَـٰكَ إِلَّا فِتْنَةًۭ لِّلنَّاسِ وَٱلشَّجَرَةَ ٱلْمَلْعُونَةَ فِى ٱلْقُرْءَانِ ۚ وَنُخَوِّفُهُمْ فَمَا يَزِيدُهُمْ إِلَّا طُغْيَـٰنًۭا كَبِيرًۭا ٦٠

“la (Iblis) berkata, "Terangkanlah kepadaku, inikah yang lebih Engkau muliakan daripada aku? Sekiranya Engkau memberi waktu kepadaku sampai hari Kiamat, pasti akan aku sesatkan keturunannya, kecuali sebagian kecil." 

"Ya Allah karena engkau telah menghinakan aku maka izinkan aku untuk menggoda anak cucu Adam” Allah menjawab “silahkan kamu goda anak cucu adam kalau kamu bisa menggodanya kecuali manusia yang mukhlisin”  dari ikrar itulah awal mula iblis sangat benci dengan manusia, lalu dia merayu adam untuk memakan buah qolbi tapi gagal lalu dia merayu hawa dan berhasil, kemudian hawa merayu adam untuk memakan buah qubli lalu makanlah mereka, dan dijatuhi hukuman untuk mendiami bumi sebagai bentuk penghapusan dosa manusia. 

 - Dunia Jin;

Bagi bangsa jin untuk bisa memasuki dunia manusia ialah tidak dibatasi ruang dan waktu. Keistimewaan jin untuk bisa melihat dunia manusia ialah seperti bayang-bayang semu. Pandangan bangsa jin kepada bangsa manusia hanyalah seperti proyeksi fatamorgana, mereka melihat namun tidak bisa menyentuh, begitu pula jin tidak bisa menyentuh manusia.

Dalam perspektif lain bangsa jin hanya melihat bayang-bayang dari manusia, mereka melihat berdasarkan iman manusia itu sendiri, bila iman manusia lemah mereka melihat bayang-bayang hitam dan abu-abu, bila iman manusia kuat dia melihat bayang-bayang putih bersinar, itu pula yang membedakan manusia dimata bangsa jin. Dan persepsi seperti manusia yang kerasukan bangsa jin adalah kebohongan belaka, faktanya mereka hanya melakukan sugesti seperti paranormal/peramal melakukan sugesti kepada mangsanya untuk bisa mengendikan apa yang diucapkan peramal/paranormal itu bisa diterapkan kedalam tindakan yang disugesti. Dan orang orang yang bisa diatur sugesti adalah mereka yang lemah imannya.

Begitu pula bangsa jin meng-sugesti manusia, mereka menghembus-hembuskan kata-kata yang membuat manusia menuruti apa yang bangsa jin hembuskan. Dalam risalah penampakan bangsa jin ialah serupa sugesti dan penampakan real/nyata. 

- Sugesti  ialah cara bangsa jin membisikan/ menghembus2kan angan2 kosong kepada manusia untuk bisa melihat secara sekilas apa yang disugesti. 

- Pandangan real/nyata ialah penampakan yang memiliki bekas dan meninggalkan jejak.

Dalam risalah santet/ sihir juga keberadaan yang secara nyata dan terjadi. Ialah ikatan antara manusia dan jin untuk bisa melakukan santet/sihir, karena sifatnya bangsa jin diciptakan api maka tanda-tandanya ialah keberadaan bola api merah yang menyala melintas diatas rumah yang sedang ditargetkan. Bangsa jin dan manusia yang sudah terikat memiliki kesepakatan/kontraknya masing-masing.

Bangsa jinpun bisa merasakan mati, dan bangsa jin pun bisa beranak pinak seperti halnya manusia Jin bisa menjadi Jantan dan Betina pun bisa menyukai jenis yang sama, oleh karena itulah jika ada manusia yang menyukai sesama jenis maka sifat itu tertular dari bangsa Jin. Bangsa jin cenderung memiliki umur yang panjang, dan kekal sesuai janji Allah, karena bangsa Jin dengan segenap rayuan dan segala sifatnya akan menyesatkan manusia. Berdasarkan uraian firman Allah swt dapat ditarik kesimpulan bahwa :

Syaitan adalah sifat terkutuknya Iblis sebagai pembangkang yang sombong, dan  ditularkan secara turun temurun kepada bangsa jin. Dan jin menularkan kepada bangsa manusia. Firman Allah QS An Naas 5-6 :

يُوَسْوِسُ فِى صُدُورِ ٱلنَّاسِ٥
مِنَ ٱلْجِنَّةِ وَٱلنَّاسِ ٦
“ (Syaitan) yang membisikkan kejahatan ke dalam dada manusia, terdiri dari jin dan manusia.”

Awal mula sifat syaitan “membangkang dan Sombong”, kemudian berkembang sesuai keadaan zaman menjadi 15 sifat, meliputi :

15 Sifat Syaiton : 

  1. Hasad = Iri Hati
  2. Hawad = Dengki
  3. Suuzzan = Berburuk Sangka
  4. Kibir = Sombong
  5. Ujub = Merasa diri paling sempurna
  6. Riya’ = Suka Pamer
  7. Syuma’ = Mencari Ketenaran
  8. Bukhul = Kikir
  9. Hubbul Mal = Matrialistis/kebendaan
  10. Tafahur = Suka Membanggakan diri
  11. Ghadab = Pemarah
  12. Ghibah = Pengumpat
  13. Namimah = Suka Bicara dibelakang
  14. Kizib = Berbohong
  15. Khianat = Muafik

6 Hayawaniah :

  1. Sya’ = Kejam
  2. Syari’ = Bengis
  3. Mutawakis = Rakus
  4. Qatil = Pembunuh
  5. Kaslan = Pemalas
  6. Zana = Gemar Berzina

Kesimpulannya adalah bahwa Iblis itu tidak lain adalah kakek moyang bangsa Jin, dan sifat yang dimiliki bernama syeton. 

Di dalam Asbabun Nuzul dalam surat Al Jin yang diriwayatkan oleh Ibnul Jauzi di dalam Kitab Shafwatush Shafwah dengan sanad yang bersumber dari Sahl bin ‘Abdillah bahwa ketika Sahl bin ‘Abdillah berada di bekas negeri ‘Ad, terlihat olehnya sebuah kota yang di tengahnya terdapat sebuah gedung batu berukir yang dihuni jin. Iapun masuk ke dalam gedung itu. Ternyata di dalamnya terdapat seorang kakek-kakek yang tinggi besar sedang sholat menghadap kiblat. Kakek-kakek tersebut memakai jubah yang terbuat dari wol yang sangat indah. Sahl mengagumi bentuk tubuh si kakek yang tinggi besar itu, lebih-lebih keindahan jubahnya. Kemudian Sahl memberi salam kepadanya. Si kakek menjawab salamnya dan berkata: “Hai Sahl. Sesungguhnya badan itu tidak merusak pakaian, akan tetapi yang merusak pakaian adalah bau dosa dan makanan yang haram. Jubah yang kupakai ini berumur tujuh ratus tahun. Dalam jangka waktu itu aku bertemu dengan Isa a.s. dan Muhammad saw. Aku beriman pada keduanya.” Sahl berkata: “Siapakah tuan ?” Kakek itu menjawab : “Aku termasuk di antara surah Al Jin dalam ayat, qul uuhiya ilayya annahustama’a nafarum minal jinn. 

ُلْ أُوحِىَ إِلَىَّ أَنَّهُ ٱسْتَمَعَ نَفَرٌۭ مِّنَ ٱلْجِنِّ فَقَالُوٓا۟ إِنَّا سَمِعْنَا قُرْءَانًا عَجَبًۭا ١

"Katakanlah (hai Muhammad): “Telah diwahyukan kepadamu bahwasanya: telah mendengarkan sekumpulan jin (akan Al Quran), lalu mereka berkata: Sesungguh nya Kami telah mendengarkan Al Quran yang menakjubkan.”(Al-Jinn: 1)”

Demikianlah bangsa Jin yang selalu membuat tibu daya dan sumpah-sumpah palsu, yang bertujuan untuk menyesatkan Manusia, dalam Surah Al-Jin bangsa Jin mengaku beriman kepada Allah dan mengakui islam sebagai agama terakhir senagaimana tipu daya dan sumpah palsunya membuat bangsa Manusia berkeyakinan adanya Jin Islam dan Jin shaleh, padahal itu adalah sumpah palsu dan kesaksian palsu bangsa Jin untuk membuat Manusia berpaling, dalam Surah Sad 84:85 Allah berfirman bahwa :

ققَالَ فَٱلْحَقُّ وَٱلْحَقَّ أَقُولُ ٨٤  لَأَمْلَأَنَّ جَهَنَّمَ مِنكَ وَمِمَّن تَبِعَكَ مِنْهُمْ

أَجْمَعِينَ ٨٥

“(Allah) Maka yang benar (adalah sumpahku), dan hanya kebenaran itulah yang Aku katakan. - Sungguh, Aku akan memenuhi Neraka Jahanam dengan kamu dan dengan orang-orang yang mengikutimu di antara mereka semuanya."

Ayat yang jelas dan terang itupun seakan tak pernah ada bagi sebagian Manusia yang mengakui adanya Jin Islam, padahal kalau kita memiliki Nalar sudah jelas dengan firman Allah tersebut, lalu berat mana Sumpah bangsa Jin atau Sumpah Allah ?

Bangsa Jin sangat lihai dalam menyalurkan sifat-sifatnya kepada manusia, tapi sayangnya dewasa ini manusia masih belum bisa mengerti dan memahami serta merasakan keberadaan sifat bangsa Jin yang ditularkan, ketidak pekaan manusia itulah yang menimbulkan jatuhnya manusia kedalam dosa dosa yang manusia peroleh oleh sebab sifat yang ditularkan bangsa jin. Kotoran hati terus bertambah seiring bertambahnya usia manusia, untuk menekan segala sifat-sifat yang ditularkan bangsa jin itulah manusia harus mampu menekan/mengendalikan sifat sifat batil yang ditularkan. amiin amiinn ya rabb amiiinn..

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Asbabun Nuzul ‘id (perayaan)

Assalamualaikum wr. wb Sebagai akibat dari kemunduran pemahamanan umat Islam dari ajaran agama, maka banyak perkara yang di anggap sebagai masalah yang remeh dan ringan. Seakan perkara tersebut sebagai hal yang biasa saja dan tidak membahayakan ke-Imanan mereka. Di antaranya adalah perayaan ulang tahun yang diselenggarakan setiap tahunnya. Terlebih lagi, sebagiannya dibalut dengan acara keagamaan semacam pengajian, syukuran, doa bersama, dan sebagainya. Berkaitan dengan perayaan ulang tahun, perayaan tersebut tidak terlepas dari dua kemungkinan : Perayaan ulang tahun sebagai bentuk ibadah dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala.  Perayaan ulang tahun sebagai bentuk adat kebiasaan semata, hanya sebagai sarana untuk senang-senang dan tidak dalam rangka ibadah. Yang apa pun bentuknya, sama-sama terlarang bagi kita umat muslim untuk melakukannya. Kondisi pertama : Merayakan ulang tahun dengan melakukan ibadah secara khusus, misalnya dengan bersedekah mengundang anak yatim, mentra

Upaya mencapai sholat khusuk

Pokok peribadatan dalam Islam adalah sholat, dikatakan pokok karna sholat merupakan tumpuan amal perbuatan ibadah sebagai tanda kebaktian manusia kepada Allah swt. Bila sholat umat diterima Allah swt, maka diterima seluruh rangkaian perbuatan hidup manusia yang menuju amal ma’ruf akan terakses sebagai rangkuman ibadah. Sebalikmya bila sholat manusia ditolak Allah swt, maka seluruh rangkaian perbuatan ma’ruf manusia tidak dihitung ibadah alias tertolak. Sehingga si pelaku sholat tetap harus menerima sangsi dari Allah swt sebagai tebusan perbuatan dosanya. Hal tersebut sesuai dengan hadits rasulullah saw yang dirawikan Imam Bukhori dan Imam Muslim dengan sanad yang baik. Agar sholat umat diterima Allah swt ada beberapa syarat yang wajib ditempuh oleh umat Islam, antara lain :