Langsung ke konten utama

Asbabun Nuzul Bangsa Manusia

 Assalamu’alaikum warah matullahi wabarakatuh,

Maha Suci Allah dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya, Segala puji hanya bagi Allah Tuhan alam semesta, Sang Maha Pencipta dan Maha Berkehendak atas segala sesuatunya.
Ihwanul Muslimin Rahimakumullah, bila kita kaji sejarah awal mula penciptaan mahluk maka yang diciptakan sebelum manusia adalah bangsa Jin, Jin pertama namanya Iblis. Iblis dan para Malaikat Allah saling berpacu dalam meraih keta’atan kepada Allah swt. Sehingga Iblis mempunyai kedudukan yang sama dengan bangsa Malaikat. Iblis menampakkan peringai aslinya tatkala Allah swt mengumumkan akan menciptakan mahluk lagi yang akan menjadi khalifah di muka bumi. Iblis protes keras dan tidak setuju bila Allah swt menciptakan mahluk baru bernama manusia, dan akan hidup bersamanya didunia, bahkan Allah memilih mahluk baru tersebut sebagai khalifah bumi. Rasa iri dan kedengkian Iblis mulai timbul, dan Iblispun menyampaikan protes kepada Allah swt tentang keberatannya Allah swt menciptakan mahluk baru bernama manusia.
Kemudian Allah swt mengumpulkan bahan baku untuk menciptakan manusia dengan segala kekuasaan-Nya, terdiri dari 7 bahan meliputi :
  1. Tin
  2. Tin Lazib
  3. Sal salin
  4. Kalfakor
  5. Hamain
  6. Turabin
  7. Gozatun.
    Setelah enam bahan tersebut terkumpul disurga, kemudian Allah swt menciptakan pohon dan tumbuhan dibumi. Selanjutnya tumbuhan tersebut diperintahkan Allah swt untuk mabuahkan sesuatu yang dapat dimakan calon manusia. Maka tumbuhan menghasilkan buah yang dapat dimakan manusia dan menghasilkan gozatun atau O2 agar manusia dapat bernafas dimuka bumi nanti. Melihat bahan2 yg sempurna  sebagai pelengkap kelangsungan hidup manusia, Iblis meresa iri dan dengki atas dicptakan mahluk baru yang diistimewakan Allah swt. Iblis protes untuk disediakan makanannya juga dibumi. Maka Allah swt memerintahkan tumbuhan untuk mengeluarkan gozatun disiang hari gas asam arang sebagai makanan Iblis dimalam hari. Selanjutnya Allah swt memerintahkan Malaikatnya untuk membawa gozatun ke surga, sebagai bahan yang melengkapi penciptaan manusia.

     Setelah seluruh bahan terkumpul maka Allah menjadikan manusia, manusia pertama dinamakan Adam, agar tidak kesepian maka Allah menciptakan Siti Hawa dari tulang rusuk Adam. Setelah Adam sempurna menjadi manusia diajarkan beberapa ilmu pengetahuan oleh Allah swt, maka seluruh mahluk (Jin dan Malaikat) diperintahkan sujud kepada Adam, seluruh Malaikad sujud kecuali Iblis, dia membangkang perintah Allah. Dengan Rahman Rahimnya Allah swt diberikan penegasan oleh Allah seperti dalam firman-Nya QS Ad Duriyat 56 :

وَمَا خَلَقْتُ ٱلْجِنَّ وَٱلْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ ٥٦
"Tidaklah Kami ciptakan Jin dan Manusia kecuali sama-sama menyembah kepadaKu.”  

Namun kakek moyang bangsa Jin tetap membangkang tidak mau sujud kepada Adam. Kemudian Allah bertanya kepada Iblis  QS Shaad 75:

قَالَ يَـٰٓإِبْلِيسُ مَا مَنَعَكَ أَن تَسْجُدَ لِمَا خَلَقْتُ بِيَدَىَّ ۖ أَسْتَكْبَرْتَ أَمْ كُنتَ مِنَ ٱلْعَالِينَ ٧٥
Hai iblis, apakah yang menghalangi kamu sujud kepada yang telah Ku-ciptakan dengan kedua tangan-Ku. Apakah kamu menyombongkan diri ataukah kamu (merasa) termasuk orang-orang yang (lebih) tinggi?.”

Kemudian Iblis menjawab dalam QS Shaad 76:

قَالَ أَنَا۠ خَيْرٌۭ مِّنْهُ ۖ خَلَقْتَنِى مِن نَّارٍۢ وَخَلَقْتَهُۥ مِن طِينٍۢ ٧٦
Aku lebih baik daripadanya, karena Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah.”

Allah swt murka karena sikap Iblis terus menyombongkan diri, maka Allah swt mengutuk Iblis dan anak cucunya nanti sebagai penghuni Neraka Jahanam. Firman Allah swt QS Shaad 84-85:

قَالَ فَٱلْحَقُّ وَٱلْحَقَّ أَقُولُ ٨٤  لَأَمْلَأَنَّ جَهَنَّمَ مِنكَ وَمِمَّن تَبِعَكَ مِنْهُمْ أَجْمَعِينَ ٨٥
Maka yang benar adalah sumpah-Ku dan hanya kebenaran itulah yang Ku-katakan. Sesungguhnya Aku pasti akan memenuhi neraka Jahannam dengan jenis kamu dan dengan orang-orang yang mengikuti kamu di antara mereka kesemuanya.”

وَإِنَّ عَلَيْكَ لَعْنَتِىٓ إِلَىٰ يَوْمِ ٱلدِّينِ ٧٨
Sesungguhnya kutukan-Ku tetap atasmu sampai hari pembalasan.” QS Shaad 78
Kemudian Allah swt mengusirnya dari Surga QS Shaad 77:

قَالَ فَٱخْرُجْ مِنْهَا فَإِنَّكَ رَجِيمٌۭ ٧٧
Maka keluarlah kamu dari surga; sesungguhnya kamu adalah orang yang terkutuk” .
Iblispun bersumpah QS Shaad 82-83:

لَأُغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ ٨٢  إِلَّا عِبَادَكَ مِنْهُمُ ٱلْمُخْلَصِينَ ٨٣
Demi kekuasaan Engkau aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba-Mu yang mukhlis di antara mereka” 

Dan Allah swt pun mengabulkan sumpah Iblis tersebut. Dengan pembangkanagn Iblis karena kesombongannya, merasa dirinya lebih baik dari pada Adam, maka Iblis dan keturunannya dikutuk Allah menjadi penghuni Neraka Jahanam. Tabiat membangkang sebab kesombongan inilah yang di sebut Syaitan oleh Allah swt.
Allah swt telah mengingatkan manusia agar tidak bersekutu kepada bangsa Jin, firman Allah  QS Kafi 50:

وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلَـٰٓئِكَةِ ٱسْجُدُوا۟ لِـَٔادَمَ فَسَجَدُوٓا۟ إِلَّآ إِبْلِيسَ كَانَ مِنَ ٱلْجِنِّ فَفَسَقَ عَنْ أَمْرِ رَبِّهِۦٓ ۗ
أَفَتَتَّخِذُونَهُۥ وَذُرِّيَّتَهُۥٓ أَوْلِيَآءَ مِن دُونِى وَهُمْ لَكُمْ عَدُوٌّۢ ۚ بِئْسَ لِلظَّـٰلِمِينَ بَدَلًۭا ٥٠ 
“Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: “Sujudlah kamu kepada Adammaka sujudlah mereka kecuali Iblis. Dia adalah bangsa jin (kakek moyang Jin), maka ia mendurhakai perintah Tuhannya. Patutkah kamu mengambil dia dan turanan-turunannya sebagai pemimpin selain daripada-Ku, sedang mereka adalah musuhmu? Amat buruklah iblis itu sebagai pengganti Allah bagi orang-orang yang zalim.”

Bila Iblis kakek moyang bangsa Jin dikutuk Allah berikut keturunannya dan ditetapkan menjadi penghuni Neraka Jahanam, adakah kira-kira Jin yang selamat kemudian masuk Surga ?
Kemudian dalam surat Al Jin QS Al Jin 1-2 di sebutkan bahwa :

قُلْ أُوحِىَ إِلَىَّ أَنَّهُ ٱسْتَمَعَ نَفَرٌۭ مِّنَ ٱلْجِنِّ فَقَالُوٓا۟ إِنَّا سَمِعْنَا قُرْءَانًا عَجَبًۭا ١  يَهْدِىٓ إِلَى ٱلرُّشْدِ فَـَٔامَنَّا بِهِۦ ۖ وَلَن نُّشْرِكَ بِرَبِّنَآ أَحَدًۭا ٢
“Telah diwahyukan kepadamu (Muhammad) bahwasanya: telah mendengarkan sekumpulan jin (Al Qur’an yang kamu baca), lalu mereka berkata: Sesungguhnya kami telah mendengarkan Al Quran yang menakjubkan, (yang) memberi petunjuk kapada jalan yang benar, lalu kami beriman kepadanya. Dan kami sekali-kali tidak akan mempersekutukan seseorangpun dengan Tuhan kami.”

Allah swt menuturkan kepada Nabi saw, bahwa ada sekelompok bangsa Jin mendengarkan bacaan Al Qur’an nya nabi saw (sewaktu shalat subuh di ds Tuhamah dalam perjalanan nabi menuju pasar Ukas bersama kabilah beliau), Jin mengatakan “lalu kami beriman” akankah kita percaya ucapan Jin hingga menganggap ada Jin Islam ? Kutukan Allahkan yang kita percayai atau perkataan bangsa Jin itu ? Apakah maksud Allah swt berfiran demikian ? Hal tersebut menjadikan kerancuan umat Islam dalam berfikir. Kita simak secara hakekat firman tersebut :
  1. Allah memberitahukan kepada nabi saw, betapa agungnya Al Qur’an, sampai-sampai mampu memutuskan berita dari langit yang biasa dicuri-curi bangsa Jin untuk disampaikan kepada agennya yaitu para DUKUN dan tukang ramal. Dalam upaya menyesatkan anak Adam, sesuai sumpah Iblis. (Asbabu nuzul yg diriwayatkan Imam Bukhari dan AT Tirmidzi dari Ibnu Abas ra)
  2. Bobot hukumnya, berat perkataan Jinkah atau sumpah Allah swt yang telah menetapkan bangsa Jin menempati neraka jahanam ?
  3. Apakah mungkin firman Allah swt dalam Al Qur’an, terjadi pertentangan secara kontradiktive ?
  4. Nabi saw menetapkan secara Hukum, bahwa Rukun Iman hanya ada 6 perkara meliputi :
    1. Iman kepada Allah
    2. Iman kepada Malaikat
    3. Iman kepada Kitab-kitab Allah
    4. Iman kepada Rasul-rasul Allah
    5. Iman kepada Qadha dan qadar
    6. Iman kepada Hari Akhir/Kiyamat.
Bila kita tambah iman kepada Jin, maka rukun Iman menjadi 7 bukan 6 lagi, bagaimanakah hukum penambahan ketentuan Syari’at ?
Tegasnya berdasarkan Sumpah Allah swt, maka bangsa Jin tidak akan ada yang selamat atau “TIDAK ADA JIN MUSLIM”.

KESIMPULAN :
Berdasarkan uraian firman Allah swt dapat ditarik kesimpulan bahwa :

Syaitan adalah sifat terkutuknya Iblis sebagai pembangkang yang sombong, dan  ditularkan secara turun temurun kepada bangsa jin. Dan jin menularkan kepada bangsa manusia. Firman Allah QS An Naas 5-6 :
يُوَسْوِسُ فِى صُدُورِ ٱلنَّاسِ ٥
مِنَ ٱلْجِنَّةِ وَٱلنَّاسِ ٦
“ (Syaitan) yang membisikkan kejahatan ke dalam dada manusia, terdiri dari jin dan manusia.”

Awal mula sifat syaitan “membangkang dan Sombong”, kemudian berkembang sesuai keadaan zaman menjadi 15 sifat dan 6 hayawaniyah yang sudah penulis terangkan di artikel sebelumnya.

Semoga kita semua dapat menghindarkan sifat-sifat syaithan tersebut, agar kita mampu memurnikan persembahan kita hanya kepada Allah swt. Dan semoga Allah Ta’ala mengizinkan kita semua masuk kedalam golongan orang-orang shaleh yang diridhai-Nya di zaman mutakhirin ini. Aamiin.
Billahi taufiq wal hidayah,

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Asbabun Nuzul ‘id (perayaan)

Assalamualaikum wr. wb Sebagai akibat dari kemunduran pemahamanan umat Islam dari ajaran agama, maka banyak perkara yang di anggap sebagai masalah yang remeh dan ringan. Seakan perkara tersebut sebagai hal yang biasa saja dan tidak membahayakan ke-Imanan mereka. Di antaranya adalah perayaan ulang tahun yang diselenggarakan setiap tahunnya. Terlebih lagi, sebagiannya dibalut dengan acara keagamaan semacam pengajian, syukuran, doa bersama, dan sebagainya. Berkaitan dengan perayaan ulang tahun, perayaan tersebut tidak terlepas dari dua kemungkinan : Perayaan ulang tahun sebagai bentuk ibadah dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala.  Perayaan ulang tahun sebagai bentuk adat kebiasaan semata, hanya sebagai sarana untuk senang-senang dan tidak dalam rangka ibadah. Yang apa pun bentuknya, sama-sama terlarang bagi kita umat muslim untuk melakukannya. Kondisi pertama : Merayakan ulang tahun dengan melakukan ibadah secara khusus, misalnya dengan bersedekah mengundang anak yatim, mentra

Asbabun Nuzul Bangsa Jin

 Assalamu'alaikum wr. wb. Bissmillahirahmanirrahim..       Maha  Suci   Allah  dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya, Segala puji hanya bagi Allah Tuhan alam semesta, Sang Maha Pencipta dan Maha Berkehendak atas segala sesuatunya. Allah adalah pencipta segala mahluk termasuk Malaikat yang selalu senantiasa berzikir kepada Allah, Malaikat dikategorikan beberapa kelompok sesuai tugasnya masing-masing dahulu kala Iblispun dari bangsa malaikat seperti didalam suatu riwayat Ibnu Abbas mengatakan, “Iblis termasuk kelompok malaikat yang disebut al-hin, dan ditugaskan untuk menjaga surga" . Iblis kala itu adalah salah satu makhluk yang paling dihormati, paling rajin beribadah, dan paling banyak ilmunya. Ia berparas rupawan dan memiliki empat sayap, namun akhirnya ia menjadi buruk rupa setelah Allah mengusirnya dari surga. “Iblis itu bernama Azazil” Dalam riwayat lain, Ibnu Abbas menyatakan bahwa iblis itu bernama Al-Harits. Sedangkan An-Nuqasy mengatakan, “Iblis memiliki nama al

Upaya mencapai sholat khusuk

Pokok peribadatan dalam Islam adalah sholat, dikatakan pokok karna sholat merupakan tumpuan amal perbuatan ibadah sebagai tanda kebaktian manusia kepada Allah swt. Bila sholat umat diterima Allah swt, maka diterima seluruh rangkaian perbuatan hidup manusia yang menuju amal ma’ruf akan terakses sebagai rangkuman ibadah. Sebalikmya bila sholat manusia ditolak Allah swt, maka seluruh rangkaian perbuatan ma’ruf manusia tidak dihitung ibadah alias tertolak. Sehingga si pelaku sholat tetap harus menerima sangsi dari Allah swt sebagai tebusan perbuatan dosanya. Hal tersebut sesuai dengan hadits rasulullah saw yang dirawikan Imam Bukhori dan Imam Muslim dengan sanad yang baik. Agar sholat umat diterima Allah swt ada beberapa syarat yang wajib ditempuh oleh umat Islam, antara lain :